Senin, 09 Desember 2013

EGO

SAAT SD
> umi : wahhhh anak umi hebat bisa juara,,
  saya : ia dong mi, hebatkan?

SAAT SMP
> umi : anak umi hebat kaliii *ciom pipi kanan kiri*
  saya : iyala mi anak saiapa dulu,, anak umi

SAAT SMA
> umi : anak umi hebat, bangga umi *ciom kening*
  saya : hehe makasih mi,, lebih hebat umi bisa didik anak yang hebat,,
   umi : *langsung peluk*

kejadian tersebut menandakan, semakin tinggi tingkat kedewasaan org semakin besar pula kepeduliannya akan sesuatu. jika dulu waktu kecil kita hanya berfikir kitalah yang terhebat, dan meninggikan ego diatas segalanya. maka seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya umur maka, kita juga bisa mengesampingkan ego. kita mulaiberfikir, apa, mengapa, bagaimana. kita mulai mencari-cari penyebab yang membuat hal tersebut bisa terjadi.

berikut pembahasan tentang ego :
>> Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustasi. Ego diatur oleh prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang praktis dan mungkin, sebagai dorongan dari id. Ego terikat dalam proses berpikir sekunder -mengingat, merencanakan, dan menimbang situasi yang memungkinkan kompromi antara fantasi dari id dan realitas dunia luar. Ego meletakkan dasar untuk perkembangan yang disadari tentang perasaan diri sebagai individu yang berbeda.
      Id, ego dan super ego adalah tiga bagian dari aparatus psikis didefinisikan dalam model struktur jiwa Sigmund Freud.Menurut model dari jiwa, id adalah himpunan tren insting tidak terkoordinasi, ego adalah bagian, terorganisir realistis, dan super-ego memainkan peran kritis dan moral.
     Meskipun bagian dari ego mencapai kesadaran, beberapa aktivitasnya terjadi tanpa disadari. Pada ketidaksadaran, ego bertindak sebagai semacam anjing penjaga, atau sensor, yang menyaring impuls-impuls dari id. Untuk mengatasi hal ini, ego menggunakan mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan tidak dilakukan secara langsung atau secara sadar. Mereka mengurangi ketegangan dengan menutupi impuls yang mengancam.

nah dengan demikian ego disimpulkan adalah bagian dari pikiran atau kehendak manusia, sehingga kita tidak bisa menampiknya. bahkan lebih jelasnya lagi ego adalah asal muasal terciptanya kata tempramental. mereka orang orang yang tempramental lebih meninggikan ego diatsa segalanya. tapi tidak hanya itu menurut sebagian besar buku tempramental juga berasal dari watak sang tokoh.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Si Pink Template by Ipietoon Cute Blog Design