Sabtu, 14 Oktober 2017

Negeri ku


Negeri ku….
Negeri cantik nan permai bak intan khatulistiwa, katanya
Negeriku….
Negeri indah nan subur menyihir kayu jadi tanaman, katanya
Negeriku…
Negeri pelaut nan gagah berani membelah lautan, katanya
Tapi, di Negeri ku….
Negeri penyimpan tikus
Tikus rakus pemakan harta rakyat
Tikus yang pandai mengelak dari kejaran sang kucing
Entahlah, mungkin tikus yang kelewat pintar atau kucing yang kurang ditartar
Negeriku….
Negeri penuh omong kosong
cerdiklah merangkai kata
Menyampulnya dengan tangkas dan serbarkan semua omong kosong mu.
Maka apapun bisa kau raih, bahkan pemimpin sekalipun.
Ini Negeriku….

Negeriku yang malang. 

BALAPAN ANEH

"terjadi di tahun 2014, semester 3"

Pagi ini adalah pagi biasa jika kejadian itu tak terjadi. Balapan liar dengan dua orang cowok yang tak dikenal. Terdengar serem, but you know what? That so funny guys. Hahahaha jika teringat kejadian tadi pagi, bibirku tak akan luput dari seulas senyum. Bahkan jika perempuan diperbolehkan tertawa terbahak-bahak, itu udah gue lakukan. Sayang, itu dilarang dengan agamaku.
Jam 08.30 pagi itu aku terburu-buru pergi ke kampus bersama sahabatku “pippo” well dia emang selalu setia nemenin aku kemanapun diriku pergi. Dia emang bener-bener motor penurut, salut aku. Seperti biasa setelah mengunci pintu kamar berikut pintu pagar, aku memulai start perjalanan menuju ke kampus. Nah, disinilah kejadian seru itu terjadi.
Dari awal gak ada samasekali rasa untuk balapan dengan dua orang pria tengil berbaju biru yang mengendarai motor cowok itu (aku gak tau merk motornya). Namun ketika udah sampai dipersimpangan jl durung (jalan tempat aku tinggal), aku melewati mereka yang kayaknya agak kesusahan ingin memotong angkot yang didepan waktu itu. Mugkin mereka merasa hina bisa didahului cewek cupu berkacamata kayak diriku. Hahaha trus yang mungkin mereka lebih gak terima lagi setelah aku ngelewati mereka, aku malah menambah kecepatan motorku. Kan aku udah cerita dari awal aku udah telat, jadi wajar dong kalau noh gas motor aku tarik sekenceng- kenceng mungkin. Belum lagi sampai di ujung simpang tiga eh mereka ngedahuluin aku lagi. Namun ketika mau menyebrang mereka nyendat dan posisiku disitu meguntungkan dan jadilah aku didepan mereka. Dan songongnya lagi bukannya malah menurunkan kecepatan tanda aku gak ngajak balapan. Aku malah makin kenceng narik gas kereta, itung-itung refreshing sebelum masuk matematika diskrit, pikirku. Hahaha dan begonya mereka terpancing lagi. Huh dasar cowok, selalu mementingkan harga diri!
Perjalan dari kos ke kampus berkisar 15 menit jadi lebih cepat dari yang kukira. Setelah aku megang posisi didepan, 2 cowok tengil itu gak mau kalah mereka malah mengambil jalan kanan, yang terbebas dari jalan berbolong. Tentu saja aku jadi ketinggalan. Namun disimpang empat unimed dewi fortuna berpihak kepadaku lagi hahaha. Mereka kebingungan menyebrang dan aku dengan santainya melewati itu. Jadilah aku yang yang memegang setir kembali kali ini. Namun ya gitu namanya cowok pasti ninggiin gengsi. Mereka malah menambah kecepatan dan ketika itu kami sama sama kejebak macet di simpang UMA.
Setelah terbebas dari macet ternyata kami beda kampus. Dua cowok tengil itu berbelok ke UMA dan aku goes ke kampus ku tersayang UIN SU.

It’s a great adventure, gak ngeliat muka ], gak kenal tapi udah jadi rival dalam balap-balapan gak jelas. Mungkin kalau di ftv itu pasti udah jadi awal mula jomblo dapet pacar. Heheh idih ngarep. Wkwkwk 
 

Catatan Si Pink Template by Ipietoon Cute Blog Design