KATA PENGANTAR
Puji
syukur di sampaikan kepada Allah SWT, shalawat dan salam semoga dilimpahkan
Allah kepada nabi Muhammad SAW , keluarga, sahabat, serta seluruh pengikutnya.
Atas
rahmat dan karunia Allah SWT makalah ini dapat disusun sebagai tugas
kelompok makalah pada mata kuliah
KALKULUS 3 yang dipergunakan untuk semester III. Diharapkan makalah ini dapat
menjadi bahan tambahan.
Diharapkan
kepada para pembaca memberikan kritik dan sarannya kepada kami, agar kami dapat
memperbaiki makalah saya, sehingga lebih baik untuk kedepannya. Kami mohon
dukungan yang besar dari para pembaca karena tidak menutup kemungkinan adanya
kekeliruan pada makalah ini.
Kami
ucapakan banyak terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya.
Medan,
14 November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
TOC \o "1-3" \h \z \u KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila daerah S di R3
mempunyai sumbu simetri, integral lipat tiga pada S akan lebih mudah
diselesaikan apabila dipakai koordinat tabung.
Apabila daerah S mempunyai titik
simetri, biasanya titik tersebut dipilih sebagai titik asal dan digunakan
koordinat bola. Pada sub bab ini dibahas integral lipat tiga dengan memakai
koordinat tabung, dan pemekaiannya dalam masalah – masalah fisika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTEGRAL LIPAT TIGA
Integral lipat
tiga
dari suatu
fungsi tiga variabel bebas terhadap daerah tertutup R, bervolume V, di mana
fungsi bernilai tunggal dan kontinu merupakan suatu pengembangan dari integral
tunggal dan lipat dua.
Jika f(x,y,z) =1
maka integral menjadi
Dapat diartikan
pengukuran volume daerah R.
Dalam koordinat
tegak lurus integral berganda ini menjadi :
B. INTEGRAL LIPAT TIGA KOORDINAT TABUNG
Gambar 1 berfungsi
untuk mengingatkan kita tentang arti koordinat tabung dan mempergerakkan
lambang-lambang yang akan kita gunakan. Koordinat Tabung dan Cartesius (persegi
panjang) dihubungkan oleh persamaan-persamaan.
Sebagai hasil, fungsi f(x,y,z)
ditransformasikan ke
Bilamana
dituliskan dalam kooordinat tabung.[2]
Koordinat
tabung
P(
0 Z y
X
z=u2(x,y)
0 Z=u1(x,y) y
r=h1(
x
r=h2(
Gambar 2
Persamaan
1
Dari
persamaan 1 dapatlah diperoleh
Persamaan
2
Rumus
2 adalah rumus untuk pengintegralan lipat tiga dalam koordinat tabung. Rumus
ini mengatakan bahwa kita mengalihkan integral lipat tiga dari koordinat
siku-siku ke koordinat tabung dengan menuliskan
membiarkan z
apa adanya, dengan menggunakan limit-limit pengintegralan yang sesuai untuk
z,r,dan
, serta dengan menggantikan dV oleh
. adalah menguntungkan untuk menggunakan rumus ini
ketika E adalah daerah pejal yang secara mudah dideskripsikan dalam koordinat
silinder, dan terutama ketika fungsi f(x,y,z) melibatkan ekspresi x2+y2.[3]
C. SENTROID DAN MOMEN INERSIA
Integral lipat tiga dan koordinat tabung dapat
dipakai untuk menentukan moment inersia suatu benda padat terhadap sumbu z,
sebab jarak dari titik pada benda padat terhadap sumbu z dapat dinyatakan oleh
koordinat r.[4]
Koordinat (
dari sentroid
volume memenuhi hubungan-hubungan
Moment
inersia dari volume terhadap sumbu koordinat diberikan oleh
D. CONTOH-CONTOH SOAL
Ø CONTOH
SOAL INTEGRAL LIPAT TIGA
Hitunglah
.[6]
Jawab
:
=
Ø Contoh
soal integral lipat tiga dalam koordinat tabung
1. Suatu
benda padat homogen berbentuk tabung lingkaran tegak mempunyai jari-jari 2 kaki
dan tinggi 4 kaki. Tentukan moment inersia dari benda padat tersebut terhadap
sumbunya.[7]
2. Hitunglah
integral lipat tiga dari f(ρ , θ , z )= ρ
2
terhadap daerah R dibatasi oleh paraboloid ρ
2
= 9-z dan bidang z = 0.[8]
Jawab :
1.
Pilih sebagai bidang –
bidang koordinat demikian sehingga bidang xoy berimpit dengan bidang alas benda
padat, dan sumbu z sama dengan sumbu benda padat tersebut. Gambar 3 berikut
menunjukkan sebagian benda padat pada oktan pertama beserta dengan daerah
bagian dari partisi tabung.
2
X
Gambar 3
Dengan memakai
koordinat tabung, pilih titik (ri,θ
i, zi ) pada daerah bagian ke
i yang mempunyai rapat massa k slug/kaki2. Apabila Iz (dalam
slug-kaki2) menyatakan moment inersia dari benda padat terhadap
sumbu z, maka didapat :
Iz =
Terdapat enam urutan
integrasi yang mungkin dan berbeda. Gambar 3 menunjukkan urutan dz dr dθ
. Dengan memakai urutan tersebut, didapat
:
Pada integrasi
pertama batas-batasnya dari z=0 sampai z=4 datangnya dari selang nilai z. Pada
integrasi kedua batas-batasnya dari r = 0 sampai r = 2, batas tersebut
datangnya dari jari-jari tabung. Integrasi ketiga batas-batasnya θ
= 0 sampai θ = π 2
, hal tersebut dikarenakan yang diperhatikan adalah bagian benda
pada oktan pertama. Integral tersebut dikalikan dengan 4 untuk mencakup
keseluruhan benda.
Dengan menyelesaikan
integrasi di atas, didapat :
Jadi, moment
inersia sama dengan 32 k π
slug-kaki2.
2. Titik P
pada paraboloid berkoordinat p(ρ , θ , z )
= 243 2
0
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Persamaan
1
Dari
persamaan 1 dapatlah diperoleh
Persamaan
2
Rumus
2 adalah rumus untuk pengintegralan lipat tiga dalam koordinat tabung. Rumus
ini mengatakan bahwa kita mengalihkan integral lipat tiga dari koordinat
siku-siku ke koordinat tabung dengan menuliskan
membiarkan z
apa adanya, dengan menggunakan limit-limit pengintegralan yang sesuai untuk
z,r,dan
, serta dengan menggantikan dV oleh
. adalah menguntungkan untuk menggunakan rumus ini
ketika E adalah daerah pejal yang secara mudah dideskripsikan dalam koordinat
silinder, dan terutama ketika fungsi f(x,y,z) melibatkan ekspresi x2+y2.
DAFTAR PUSTAKA
BIBLIOGRAPHY LEITHOD, L. TERJEMAHAN MARGAT,M (1986). KALKULUS 3
DAN ILMU UKUR ANALITIK. Dalam K. 3. ANALITIK, KALKULUS 3 DAN ILMU UKUR
ANALITIK (hal. 631). JAKARTA: PT BINA AKSARA.
MENDELSON, F. A.TERJEMAHAN DANARJAYA,N (2006). SCHAUM'S
OUTLINES EDISI KEEMPAT. Dalam S. O. KEEMPAT, SCHAUM'S OUTLINES EDISI
KEEMPAT (hal. 351). JAKARTA: ERLANGGA.
SOEMARTOJO, N. (1987). KALKULUS LANJUTAN. Dalam K. LANJUTAN,
KALKULUS LANJUTAN (hal. 83). JAKARTA: UI-PRESS.
VERBEG, E. J. TERJEMAHAN SUSILA,IN &KARTASASMITA,B AND
RAWUH(1987). CALCULUS WITH GEOMETRY ANALITYC. Dalam E. J. VERBEG, CALCULUS
WITH GEOMETRY ANALITIC (hal. 359). JAKARTA: ERLANGGA.
[2]EdwinJ. Purcell and Dale
Varberg Calculus With Analitical Geometry
Terjemahan Nyoman Susila dan Bana Kartassmita dan Rawuh (Jakarta,
Erlangga,1987)Hal.359
[3] James
stewart Calculus, Fourth Edition
Terjemahan Nyoman Susila dan Hendra Gunawan (Jakarta,Erlangga,2003)Hal.487
[4] Louis,L,Kalkulus 3 Dan Ilmu Ukur Analitik
Terjemahan M.Margata (Jakarta,Bina Aksara,1986)Hal.633
[8] Ibid Soemartojo Hal.87
0 komentar:
Posting Komentar