Selasa, 30 April 2013

tentukan kepribadian mu




Hello guys, lama gak buat catatan motivasi. Uhmm biasanya sih dibuat untuk  kosumsi diri sendiri aja, gak pede soalnya. Ntar dikira tingkah masih anak-anak aja betingkah jadi orang dewasa yang tingkahnya jadi betingkah tingkah didewasa-dewasain (hahahaha pening-pening noh baca nyaa,, :D). Berhubung lagi pada gembor-gembornya noh tulis menulis di tautan fb sampe ngotorin dinding kronologi orang yang ditandai. Jadi aku coba deh mempublikasikan catatan ku yang gak seberapa ini :D. Mana tau berguna bagi nusa dan bangsa untuk mempersatukan kembali indonesia yang sudah hancur ditelan estetika bangsa asing dan.... *stop,, stop,, jadi ngelantur gini yak,,,. Oke balik ke topik awal!  . 
Tau gak guys,,, kepribadian seseorang itu dibagi empat. Dicatat ya!! Empat. Empat. Empat. Bukan yang laen! (iklan hit listrik :D).
Noh yang pertama itu orang yang berkepribadian KOLERIS.
Ø  Koleris ya guys, bukan kolera, apalagi korengan, gak banget! selain jorok penyakit itu juga butuh perawatan khusus (kannnnn ngelantur lagii -_-“). Orang-orang yang bersifat koleris itu rata-rata yang memiliki sifat yang tegas, mempunyai prinsip yang kuat, kalau udah punya prinsip yang kuat pastinya mandiri dong, yang bener aja, masak prinsip yang kuat dibarengi ama sifat yang anak mami bin mengkek jeder-jeder gitu,, ( mana mechingg cinn :p). Trus,, orang-orang yang koleris itu pekerja keras. Hah, hahh seneng tu yang merasa koleris banget. Jangan seneng dulu mas bro, karna rata-rata orang yang koleris itu dominan banget. Maksudnya dominan disini dia itu punya sifat yang egois tingkat dewa, dewa banget  malah. semuanya mau dia aja. Kalau ada kerja kelompok dy aja yang kerja dan gak pernah mau percaya ama kerja org lain. Semuaa dy, apa-apa dy,, (yang jelek dy, yang buruk dy, yang bauk dy,, upss’’ hahahaahha, gak ding bejanda).

Udah ngerasa ada disitu? Belum?? Tenang-tenang gak usah manyun-manyun gak jelas gitu la mas broo mbak broo. Masih ada 3 lagi ne. Yang kedua itu SANGUINIS.

Ø  Nahh kalau koleris tadi lebih ke pekerjaan, sanguinis ini lebih ke manusia (bukan kanibal ya,, apalagi vampire, inikan bukannya lagi di film twilight :p).
Orang-orang yang sanguinis itu biasa nya always senyum pepsodent alias ceria.sanking cerianya walaupun mereka lagi punya masalah, pasti ketutupin ama sendent nya itu. Orang sanguinis ini punya rasa simpatik yang besar, sosial yang tinggi,  dan pastinya kalau rasa simpatik ma sosialnya itu udah gede banget, siapapun yang curhat pasti didengarin dengan baik. Yuupp, sanguinis ini adalah pendengar curhat segala macam masalah, yang paten. Ciee mulia banget ya si sanguinis ini. Tapi orang-orang sanguinis itu susah untuk dipercaya. Loh kok? Pasti gitu kan pertanyaannya? Nah gini lo mas mbak, karna sangking dia itu sosial nya tinggi banget. Jadi untuk bilang “gak” ma temennya aja susah. Misalnya si A ngajakin nonton hari sabtu pasti dijawabnya “ia”, padahal di hari sabtu itu dia udah janji nemenin si C ke toko kaset. Kan ribet tu kan, alhasil dua-duanya gak jadi, padahal udah janjian kan?.

Udah?? Udah ada?? Belumm juga? Oohh yadah tenang-tenang gak usah teriak-teriak tarzan gitu. Neh masi ada dua lagi ne. Yang ketiga itu PLEGMATIS  
Ø  Nah diplegmatis ini biasanya orang-orang yang suka istirahat :D, malas luar binasa. Bagi kamu yang jadi gayung phobia (jarang mandi) kayaknya cocok deh masuk ke sini. Tapiiii jangan buru-buru dulu ngambil kesimpulan kalau ini buruk. Sisi positif nya ada bagus kok (sejak kapan sisi positif itu buruk??). walaupun dikatakan pelgmatis ini pemalas tapi dia bisa jadi teman kerja yang baik, enak di ajak kerjasama gitu. Dan satu lagi sifat plegmatis yang menurutku bijak bin sooo sweett banget, mereka ini rata-rata gak mau cari gara-gara, apalagi punya masalah. Mereka ini orang-orang yang selalu menghindari konflik. Si A ama si B berantem, kapok situ! Gak untung juga kalau gue ikutan. Ada yang nyeritain dia? Yaudah, biarin aja, yang capek kan dia. Mulut-mulut dia juga :D. Heheheh hayaakkk :D.

Udah ngerasa ada yang sedikit cocok ya?? Tapi mau liat yang laen, mana tau ada yang lebih cocok lagi?? Hahaha jangan kaget gitu la aku bisa tau isi pikiran kalian. Akukan udah belajar dari ayam subur, hahahaha. Ne yang terakhir MELANKONIS.
Ø  Melankonis itu kan yang mewek-mewek ala telenovela gak jelas gitu. Itu melankolis wee,, yang ini tu konis bukan kolis, paham?? :p. Kalau melankolis itu alay badai ubay badui uban gak jelas gitu. Nah di melankonis ini, orang-orang nya pada jelas semua, jelas banget malah!. Rata-rata orang melankolis itu pintar, detail, perfectsionis dan taat peraturan banget. Kalau di gambarkan dalam pikiranku cowok yang melankonis ini tu selalu masukin baju kedalam, pakek tali pinggang, berkacamata besar, rambut belah pinggir, kemana-mana bawa buku yang tebelnya minta tolong, truss satu lagi kalau jalan takut-takut gak jelas gitu. Pokoknya aneh deh yang ada dipikiran ku. Tapi kan gak semua orang melankonis kayak gitu. Banyak juga kok orang pintar yang keren kece bin cakep di dunia ne yang gayanya gak cupu abis kayak gitu. Yang tadi kan Cuma opini doang, jadi gak usah protes apalagi ampe demo-demo gitu la mas mbak. Biasa aja! :p

Heheheh itu tadi kepribadian masing-masing orang yang ada dibumi ini. Nah silahkan deh, cari punya mu yang mana. Apa?? Campur-campur?? Gak papa, pada umumnya kita memang bisa memiliki semuanya, atau beberapa. Tapi coba lihat di kamunya yang mana paling dominan. Ayo, intropeksi diri sendiri dan lihat dimana ada kepribadianmuu.
Sekian dan terimakasih buat yang mau baca dan komen serta yang bersedia di coret-coret dindingnya. Lope lope lopeee u full deh :D.
Ohhh ya Cuma ngingetin “jangan lupa nonton CINTA BRONTOSOURUS nya RADITYA DIKA ya “ tanggal 11 mei, dibioskop ya wee  #jangan bilang humoris intelegent sejati klok gak nonton ituu :D.
Dadaa Bye byee sayonaraa ^-^ .
Salam jurnalistik :D. Go RADITYA DIKA :D, #gak nyambungg hahahah

Minggu, 28 April 2013

NOUN CLAUSES



CHAPTER I
INTRODUCTION

·         Change from full subject - predicate form
In a noun clause, the full subject and predicate are retained, but the structure is change by the addition of a special introductory word, by a special word order, or by both. These changes permit the noun clause to fill the same positions and to serve the  same functions as nouns.
·         Types and functions of noun clauses
Noun clauses may be classified according to the kinds of sentences from which they  are derived-statements, questions, requests, exclamation. The following chart illustrates these four types of noun clauses, with examples of their uses in different nominal functions.
·         Noun clauses from statements
Noun clauses from statements are introduce by the conjunction that. They may have any nominal function except that of object a preposition. That noun clauses are used as subjects of sentences only with certain verbs.
·         Noun clauses from questions
In noun clauses derived from questions beginning with an auxiliary verb (yes-no questions), the introductory word whether or if is added to the question. In noun clauses from questions beginning with interrogative words like who(ever), when(ever), the interrogative word it self serves as the introductory connector. Noun clauses derived from questions are capable of performing any function that a noun can fulfil, including object of a preposition.
·         Noun clauses from requests
Like noun clauses from statements, noun clauses from requests are introduced by that. Such clauses occur most frequently as objects of verbs that often combine with the idea of requesting some degree of urgency, advisability or desirability.
·         Noun clauses from exclamation
Noun clauses from exclamations are introduced by the same words that introduced exclamations-what (a), how. The word order of exclamations is preserved in these noun clauses.
·         Sequence of tenses in noun clauses
A past main verb often requires a past form in a noun clauses. This special requirement is known as “sequence of tenses”. Sequence of tenses occurs most frequently with noun clause objects.
·         Blend of direct and indirect speech
In informal English, we often find a blend of direct and indirect speech. In such a blend, the word order of direct questions is frequently retained. Also, the pronouns of direct questions may be used.
·         Position of noun clauses
Noun clauses appear in the same position as nouns, that is, subjects appear before the verb, objects after the verb, etc.
·         Punctuation of noun clauses
Just as no punctuation sets off nouns as subjects or objects, so no punctuation sets off noun clauses in these functions.
·         Abridgment of noun clauses
  1. Auxiliary verb (substitution)
  2. Infinitive (with noun clauses from questions)
·         Alternate subject-predicate structures for noun clauses
The alternate structures illustrated here are based on the noun clauses in the sentence that is behaving so rashly at this time is incredible.









CHAPTER II
NOUN CLAUSES

A.    Pengertian Noun Clauses
Noun Clause adalah klausa yang digunakan sebagai pengganti  kata benda  (noun)  atau berfungsi sebagai kata benda (noun).
B.     Macam-Macam Noun Clauses
Menurut jenis kalimat asalnya, noun clause (klausa kata benda) dapat diklasifikasikan  menjadi 4 macam yaitu:
1.      Statement (pernyataan)
Noun clause  (klausa kata benda) yang berasal dari statement  (pernyataan) dengan conjuction (penghubung) yang digunakan adalah “that  yang artinya: bahwa, yang dipakai sebagai:
a.       Subject of sentence (subjek dari sebuah kalimat)
E.g :
Ø  That  he is a handsome man.
Bahwa dia adalah seorang pria yang tampan.
b.      Subjective complement ( pelengkap subjek/objek)
E.g:
Ø  My feeling is that he is a handsome man.
Perasaanku bahwa dia adalah seorang pria yang tampan.
c.       After anticipatory “it” (setelah “It” yang lebih dahulu)
Noun clause (klausa kata benda) menduduki posisi ini dengan kata kerja  tertentu.yaitu kata kerja bantu  “to be”. Pola kalimat yang bisa dipakai adalah:
It + is + Adjective + Noun Clause
E.g:
Ø  It is strange that there are no light on.
Aneh bahwa di sana tidak ada lampu hidup.
Atau pola kalimat di bawah ini menjadi alterbelas kasihan alternative:
It + is + a + Noun + Noun Clause
Kata-kata benda yang  bisa digunakan, seperti:
-          mercy                    = kemurahan hati/ belas kasihan
-          miracle                   = keajaiban
-          pity                        = kasihan
-          shame                    = perasaan malu
-          relief                      = perasaan lega
-     nusaince                = gangguan
-     wonder                  = keajaiban
E.g:
Ø  It is a wonder  that  you weren’t  killed.
Ini keajaiban bahwa kamu tidak terbunuh.

d.      Object  of  a verb (objek dari kata kerja)
Noun clause (klausa kata benda) menjadi objek dari kata kerja tertentu. Kata-kata kerja tertentu ini biasanya digunakan dalam indirect speech (kalimat tak langsung) serta kata kerja yang menyatakan kegiatan mental.

·         Verbs of  Indirect Speech
Admit, (dis)agree, allege, announce, argue, assert, assure, declare, aver, boast, claim, complain, confess, convince, deny, disagree, explain, foretell, hint, inform, insist, maintain, notify, persuade, pray, predict, proclaim, promise, relate, remark, remind, report, say, state, swear, teach, tell, threaten, warn.

·         Verbs of Mental Activity
Ascertain, assume, believe, calculate, care (untuk kalimat negative atau interrogative), conceive, conclude, consider, convince, decide, discover, doubt, dream, expect, fancy, feel, find out, forget, grant, guess, hear, hold (pendapat), hope, imagine, indicate, know, judge, learn, mean, mind (untuk kalimat negative atau interrogative), notice, perceive, presume, pretend, prove, question, realize, recall, reckon, recollect, reflect, regret, rejoice, remember, reveal, see, show, suppose, surmise, think, trust, understand, wish.

E.g:
Ø  He says that Lucky is ill.
Dia mengatakan bahwa Lucky sakit.
Ø  We know that Ambon is far from Yogyakarta.
Kami tahu bahwa Ambon jauh dari Yogyakarta.

e.       Object of Preposition (objek dari kata depan)
E.g:
Ø  He thinks of that English is easy.
Dia mengira bahwa bahasa inggris itu mudah.

f.       Apposition  (keterangan tambahan)
Noun clause di pakai sebagai keterangan tambahan untuk kata benda tertentu, seperti:
      - allegation                                                        - belief
      - announcement                                                - discovery
      - fact                                                                 - fear
      - guarantee                                                                   - knowledge
      - promise                                                          - proposal
      - report                                                             - rumor
      - suggestion                                                      - suspicion
      - ect                                                                                              
E.g:
Ø  My knowledge that Madura is salt island.
Pengetahuanku bahwa Madura adalah pulau garam.

2.      Question ( pertanyaan)
Noun Clause ( klause kata benda ) yang berasal dari question ( pertanyaan) dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
a)      Yes-No Question, yaitu pertanyaan yang membutuhkan jawaban “yes” atau “no”, dengan Conjunction (penghubung) yang digunakan adalah:
-          if                           = apakah
-          if.....(or not)          = apakah.....(atau tidak)
-          whether                 = apakah
-          whether....(or not) = apakah.....(atau tidak)
-          whether (or not)... = apakah (atau tidak)…
Contoh
-          yes-no Question
is andy your friend?
Apakah andy itu temanmu?
-          Noun clause
If andy is your friend.
Apakah andy itu temanmu.
Noun clause ( klausa kata benda) pada bentuk ini digunakan sebagai berikut:
1.      Subject of a sentese (subjek dari sebuah kalimat)
E.g:
Ø  Whether putra will be here or not is the question.
      Apakah putra akan berada disini atau tidak adalah pertanyaan.
Ø  Whether (or not) she gets the money doesn’t concern me.
Apakah atau tidak dia (pr)mendapatkan uang bukan urusanku.
2.      Subjective complement (pelengkapan subjek)
E.g:
Ø  The problem is if putra will be here or not.
Permasalahannya adalah apakah putra akan berada di sini atau tidak.
Ø  The question is whether she gets the money.
Pertanyaan adalah apakah dia (pr) mendapatkan uang.
3.      Object of a verb (objek dari kata kerja)
E.g:
Ø  I want to if putra will be here or not.
Aku ingin tahu apakah putra akan berada di sini atau tidak.
Ø  Do you know whether she will get the money or not?
Apakah kamu tahu apakah dia (pr) akan mendapatkan uang atau tidak?
4.      Object of preposition (objek dari kata depan)
E.g:
Ø  We are concerned about if putra will be here or not.
Kami cemas mengenai apakah putra akan berada di sini atau tidak.
Ø  They are afraid whether she will jump into lake.
Mereka takut mengenai apakah dia (pr) akan meloncat ke dalam danau.

b)      WH-Question, yaitu pertanyaan yang menggunakan kata tanya dengan Conjuction (penghubung) yang digunakan adalah:
-          Who                   = siapa
-          Which                = yang mana
-          Where                = dimana
-          How                   = bagaimana
-          How much         = berapa banyak
-          Whoever            = siapapun
-          Whenever          = kapanpun
-          However            = bagaimanapun
-          What                  = apa
-          Whom                = siapa (objek)
-          Why                   = kenapa
-          How many         = berapa banyak
-          Whatever           = apapun
-          Whomever        = siapapun (objek)
-          Wherever          = dimanapun
·         Whomever adalah objek dari kata kerja. Dalam American English, whonever jangan digunakan dan sangat formal, tetapi dalam british English, whonever (bukan whonever) digunakan sebagai objek. Misalnya:
He makes friends easily with whonever be meets.
Dia (lk) menjalin teman dengan mudah dengan siapapun yang dia temui.
E.g:
-          WH Question
How can you climb up the tree?
Bagaimana kamu bisa memanjat pohon itu?
-          Noun clause
How you can climb up the tree.
Bagaimana kamu bias memanjat phon itu.

Noun clause (klausa kata benda) pada bentuk ini digunakan sebagai berikut:
1.      Subject of a sentese (subjek dari sebuah kalimat)
E.g:
-          How be can get here is his own affair
Bagaimana dia (lk) bisa sampai ke sini adalah urusan dia sendiri.
-          Who teaches literature in that university
Siapa yang mengajar sastra di universitas itu.
2.      Subjective complement (pelengkap subjek)
E.g:
-          The question is how be can get here
Pertanyaannya adalah bagaimana dia (lk)bisa sampai ke sini.
-          The problem is who teaches literature in that university
Permasalahnnya adalah siapa yang mengajar sastra di universitas itu.
3.      Object of a verb (objek dari kata kerja)
E.g:
-          I allege how be  can get here
Saya menyatakan bagaimana dia (lk) bisa sampai ke sini.
-          I don’t know who teaches english in gajah mada university
Saya tidak tahu siapa yang mengajar  bahasa inggris di universitas  gajah mada.
4.      Object of preposition (objek dari kata depan)
E.g:
-          My father are concerned about how be can get here
Ayah ku cemas mengenai  bagaimana dia (lk) bisa sampai ke sini.
-          I think of who teaches literature in that university
Aku berpikir mengenai siapa  yang mengajar sastra   di universitas itu.
Cacatan 1:
Noun clause (klausa kata benda )dari pertanyaan  (quesion) yang terletak sesudah kata kerja (verbs) yang memerlukan dua objek  biasanya berfungsi salah satu atau ke dua objek dari kata tersebut. Perhatikan contoh berikut ini!

                           Indirect Object                                      Direct Object
Give                   the boy                                                   what is in this bag.
Berilah               anak laki-laki itu                                    apa yang ada di dalam tas itu.
Give                   whoever comes to you                           the money in this wallet.
Berilah               siapa yang datang kepada kamu            uang di dompet ini    
Give                   whoever comes to you                           what is in this bag
Berilah               siapa saja yang kepada kamu                 apa yang ada di dalam tas ini.

 Direct Object                     Objective Complement
I consider                 what you said                        a great insult 
Aku anggap              apa yang kamu katakan         sebuah  cercaan yang besar
He named                 bis cat                                    whatever is in his mind
Dia (lk) menamai      kucingnya                              apa saja yang ada di pikirannya

Catatan  2:
Conjuction (penghubung)  yng berupa ‘’Question words’’ dan Whethere’’ didalam Noun Clause (klausa kata benda) dapa menjadi ‘’ To Infinitive’’ ketika mengandung modal, seperti : shall,should,can,could, atau yang setara dengan modal tersebut , yang bisa berfungsi sebagai berikut:
1.      Subjek dari main clause-nya.
E.g:
-          I don’t know this                            aku tidak tahu ini. Aku tidak tahu ini.
-          When should I go?                          kapan aku akan pergi?
Menjadi:
I don’t know when I should go
............................when to go
Aku tidak tahu kapan aku akan pergi
-          We haven’t decided this                kami sudah tidak memutuskan ini.
-          Should we speak English               akankah kita berbicara nahasa inggris
-          Or Spanish?                                    atau bahasa spanyol?
Menjadi:
We haven’t decided whether we should speak English or spanish.
..................whether to speak english or spanish.
Kami sudah tidak memutuskan apakah kami berbicara bahasa inggris  atau bahasa spanyol.

2.      Objek  dari main clause-nya.
E.g :
-          He told me this                         Dia anak (lk) memberi tahu ku ini.
-          When should I go?                  Kapan aku akan pergi?
Menjadi:
He told me when I should go.
.............when to go.
Dia (lk) memberitahuku kapan aku akan pergi.

3.      Request (permintaan)
Noun clause (klausa kata benda) yang berasal dari request (permintaan) yang menyatakan permintaan, saran, keinginan atau dan lain sebagainya, dengan menggunakan conjungtion (penghubung) “that” yang berarti bahwa. Bentuk ini sering dipakai sebagai objek dari kata kerja tertentu (object of certain verbs)
Contoh :
My father  suggested that I do my homework soon
Ayahku meminta bahwa aku segera mengerjakan PR ku.
Catatan:
a.       Kadang-kadang “that” yang merupakan kata permulaan Clauses dapat digantikan dengan susunan infinitive setelah kata-kata kerja yang menunjukkan permintaan.


Verb of requesting
                Advise
                Ask
                Beg
                Command               him to leave soon
I          Desire                     atau
                Forbid                    that he leave soon
                Order
                Request
                Require
                Urge
b.    Subjek dari that clause sering berbentuk passive dari verbs of requesting dengan susunan anticipatory it.
E.g:
It was requested that all the students wear uniforms.
(that all the students wear uniform is requested)
Diminta bahwa semua murid-murid memakai seragam.
4.  Exclamation (seruan)
              Noun clauses (klausa kata benda) yang berasal dari exclamation (seruan) dengan menggunakan conjuction (penghubung), yaitu : what, what a, atau how yang berarti sungguh-sungguh, benar-benar, atau betapa yang digunakan sebagai objek dari kata kerja (object of verbs) atau objek dari kata depan (object of prepotition).
E.g:
·           Exclamation
       How adorable his daugther is !
       Benar-benar menggemaskan putrimu itu.
       Noun clauses as object of verb
       I didn’trealize how adorable his daugther
       Aku tidak menyadari benar-benar menggemaskan putri nya
·           Exclamation
       What a clever students be is !
       Sungguh pintar murid itu.
       He is always boating about what a clever students he is
       Dia selalu membanggakan mengenai betapa pintarnya murid itu.
Catatan:
Dalam noun clause (klause kata benda), antara main clause dengan subordinate clause harus selalu mengikuti urutan tense
1.      Bila kata kerja (verb) dalam main clause berbentuk present tense, present perfect, dan future tense, maka kata kerja  (verb) dalam subordinate clause (noun clause) tidak mengalami perubahan tense.
2.      Bila kata kerja (verb) dalam main clause berbentuk past tense, maka kata kerja(verb) dalam subordinate clause (noun clause) mengalami perubahan tense.









CHAPTER III
CONCLUSION

·         Noun Clause adalah klausa yang digunakan sebagai pengganti  kata benda  (noun)  atau berfungsi sebagai kata benda (noun).
·         Menurut jenis kalimat asalnya, noun clause (klausa kata benda) dapat diklasifikasikan  menjadi 4 macam yaitu:
  1. Statement (pernyataan)
Noun clause  (klausa kata benda) yang berasal dari statement  (pernyataan) dengan conjuction (penghubung)  yang digunakan  adalah “that”  yang artinya: bahwa.
2.      Question (pertanyaan)
Noun clause (klausa kata  benda) yang berasal dari question (pertanyaan).
3.      Request (permintaan)
Noun clause (klausa kata benda) yang berasal dari request (permintaan) yang menyatakan permintaan, saran, keinginan, dan lain sebagainya dengan menggunakan conjunction (penghubung) “that” yang berarti bahwa.
4.      Exclamation (seruan)
Noun clause (klausa kata benda) yang berasal dari exclamination (seruan) dengan menggunakan conjunction( penghubung), yaitu;what,what a, atau how yang berarti sungguh-sungguh, benar-benar, atau betapa, yang digunakan sebagai objek dari kata kerja (object of verb) atau objek dari kata depan (object of preposition).










ANALYSIS TEXT
THE OLD WOMAN AND THE SPARROW
Once upon a time, there lived a kind hearted man and his wife. One morning, his wife found a poor little sparrow. She took it gently and fed it. To show its gratitude, the sparrow stayed with them and sang every morning. But there was an ill-tempered old woman who didn't like the sparrow. She cut the sparrow's tongue. That's why the bird flew away to its previous nest.
Knowing that their sparrow flew away, the kind man and his wife looked for     the sparrow. They walked a long way, crossed the bridges, climbed the mountains and passed the woods.
At last, they could find the sparrow's nest. The sparrow welcomed them and provided a feast for them. Before they went home, the sparrow brought two
baskets; one was large and looked heavy, and the other one was small and light
. The sparrow asked them to choose only one. They chose the small and that was the best choice. There were many rolls of silk and piles of gold in it.
Being jealous, the ill-tempered old woman did the same thing as the kind man and his wife did. She chose the big basket which actually contained wasps and venomous crawlers, such as scorpions, centipedes, and other horrible creatures. Finally, they stung and bit her to death.

NOUN CLAUSE
  STATEMENT



PHONEME TEXT
ðə oʊld 'wʊmən ənd ðə 'spæroʊ

wʌns ə'pɑ:n eɪ taɪm ðer lɪv eɪ kaɪnd hɑ:rt mæn ənd hɪz waɪf. wʌn mɔ:rnɪŋ hɪz waɪf faʊnd eɪ pʊr 'lɪtl spæroʊ. ∫i: tʊk ɪt dʒentlɪ ənd fed ɪt. tu: ∫oʊ ɪts grætɪtu:d ðe spæroʊ steɪ wɪð ðem ənd sæŋ 'evrɪ mɔ:rnɪŋ. bʌt ðer wʌz æn ɪl tempər oʊld wʊmən hu: dɪdn't. ∫i: kʌt ðe spæroʊs tʌŋ. ðæts waɪ ðe bɜ:rd flu: ə'weɪ tu: ɪts pri:vɪəs nest
'noʊɪŋ ðæt  ðer spæroʊ flu: ə'weɪ ðə  kaɪnd mæn ənd  hɪz waɪf lʊk fər. ðə  spæroʊ. ðeɪ  wɒ:k a lɑ:ŋ weɪ, krɑ:s ðə brɪdʒ klaɪm ðə 'maʊntɪn ənd Pæs ðə wʊd
ət læst, ðeɪ kʊd faɪnd ðə spæroʊ nest. ðə spæroʊ welkəm ðem ənd prə'vaɪdɪd a fi:st fər ðem.  bɪfɔ:r  ðeɪ  went hoʊm, ðə spæroʊ brɒ:t tu: 'bæskɪt wʌn wʌz lɑ:rdʒ ənd lʊk 'hevɪ, ənd  ðə 'ʌðər wʌn wʌz smɒ: ənd laɪt ðə spæroʊ æsk ðem u: ʧu:z 'oʊnlɪ wʌn. ðeɪ ʧoʊz  ðə smɒ:l  ənd ðæt wʌz ðə best ʧɔɪs.  Ðer wɜ:r 'menɪ roʊl ɑ:v sɪlk ənd paɪlz ɑ:v  goʊld ɪn ɪt.
bi:ɪŋ dʒeləs ðe ɪl tempər oʊld wɪmɪn did ðe seɪm ɪŋ æz ðe kaɪnd mæn ənd hɪz waɪf dɪd. ∫i ʧoʊz ðe bɪg bæskɪt wɪʧ ækʧʊəlɪ  kən'teɪn wɑ:sp  ənd venəməs krɒ:l sʌʧ æz  scorpions centipedes ənd other hɑ:rɪbl kri:ʧər. 'faɪnəlɪ ðeɪ stʌŋ stʌŋ ənd bɪt hɜ:r tu: de







WANITA TUA DAN BURUNG PIPIT

Pada suatu hari, hiduplah seorang pria baik hati dan istrinya. Suatu pagi, istrinya menemukan burung pipit yang kecil. Dia mengambil secara lembut dan memberinya makan. Untuk menunjukkan rasa terima kasih, burung pipit tinggal bersama mereka dan menyanyikan lagu setiap pagi. Tapi ada seorang wanita yang pemarah tua yang tidak suka burung pipit. Dia memotong lidah burung pipit itu. Itulah sebabnya mengapa burung itu terbang pergi ke sarang sebelumnya.
 Mereka mengetahui bahwa burung pipitnya terbang menjauh, pria baik dan istrinya mencari burung pipit. Mereka berjalan jauh, melintasi jembatan, naik gunung dan melewati hutan.
Mereka akhirnya bisa menemukan sarang burung pipit. Burung pipit menyambut mereka dan menyediakan pesta untuk mereka. Sebelum mereka pulang, burung pipit membawa dua keranjang, satu besar dan tampak berat, dan yang lain adalah kecil dan ringan. Burung pipit meminta mereka untuk memilih hanya satu. Mereka memilih kecil dan itu adalah pilihan terbaik. Ada banyak gulungan sutra dan tumpukan emas di dalamnya.
Wanita pemarah tua itu merasa iri dan melakukan hal yang sama seperti pria yang baik dan istrinya lakukan. Dia memilih keranjang besar yang benar-benar berisi tawon dan perayap berbisa, seperti kalajengking, lipan, dan makhluk mengerikan lainnya. Mereka akhirnya menyengat dan menggigitnya sampai mati.


REFERENCES
Rahman Azi, A Fadhail. 2010. English Grammar. Bandung: Pustaka Widyatama.
M. Enchols, John dan Hasan  Shadly. 2010. Kamus Inggris Indonesia (An       English-Indonesia Dictionary). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Soegondho, Sri W. 1989. Modern English. Jakarta: Erlangga.
Frank, Marcella. 1972. Modern English. New York: Prentice-Hall,inc. Engelwood Cliffs,New Jersey.

 

Catatan Si Pink Template by Ipietoon Cute Blog Design